Sepertinya, pemerintah masih belum bergeming soal UN ini. Demi tercapainya UN yang jujur atau dengan kata lain untuk menghindari kebocoran, maka Mendiknas mengatakan bahwa UN 2013 akan dibuat dalam 20 paket variasi soal(TV One/27/5/2012).
Menarik memang mengkaji soal ini. Bahwa cara termudah untuk meminimalkan kecurangan maka cara termudah adalah dengan membuat variasi soal sebanyak jumlah peserta dalam ruangan memang bukan hal baru. Hal ini sudah saya tulis di politikana.com beberapa tahun lalu.
Penjelasannya mudah, bila ada variasi soal sejumlah peserta dalam setiap ruang, maka dalam satu ruangan tidak ada soal yang sama. Bila ini dikolaborasikan dengan pembagian soal yang acak sebenar-benarnya acak, maka potensi untukterdeteksi para penjahat kunci juga akan semakin sulit.Masalahnya adalah, bila ternyata perbaikan sistem Un tidak menyentuh bagian yang esensial, yaitu kualitas soal itu sendiri. Di blog ini juga, beberapa waktu lalu, sudah dikupas tentang itu. Betapa kualitas soal yang tidak sesuai harapan masih bertebaran dan dengan gampang ditemui.Bila ini tidak juga diperbaiki maka boleh jadi upaya pembenahan dengan 20 variasi soal hanya akan semakin menyengsarakan siswa.
Perlu pula dipikrkan agar bentuk soal yang disajikan sedapat mungkin terhindarkan dari celah untuk melakukan spekulasi. Banyaknya fakta bahwa siswa yang shari-hari kurang menonjol nilainya tetapi ketika UN malah bisa meraih prestasi, tentu tidak dengan serta merta bisa dianggap sebagai prestasi yang membanggakan. Bisa jadi, itu hasil spekulasi si peserta(tanpa bermaksud menuduh).Akan lebih menarik menarik bila soal UN berupa soal esay dengan menyertakan/mensyaratkan beberapa variabel yang harus terkandung dalam jawaban secara terukur.
0 komentar:
Posting Komentar